Makalah Extensive Reading The Writer Technique, Generalizing, Making Inference, Summarizing, Underlining, and Taking Note



CHAPTER I
INTRODUCTION
A.    Background
Extensive reading secara sederhana berarti membaca secara extensive (luas dan banyak). Orang yang aktif melakukan extnsive reading adalah orang yang gemar membaca, bacaannya mencakup berbagai macam jenis, diperoleh dari berbagai sumber, dan dengan jumlah bacaan yang banyak. Dalam pembelajaran bahasa inggris, Extensive Reading muncul sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa secara umum, dan keterampilan membaca secara khusus. Pada kesempatan ini kami akan membahas makalah mengenai proses yang berkaitan dengan pembelajaran extensive reding seperti The Writer Technique, Generalizing, Making Inference, Summarring, Underlining, dan Taking Note.
B.     Problem Formulation
1.      Apa yang dimaksud dengan The Writer Technique, Generalizing, Making Inference, Summarring, Underlining, dan Taking Note?
2.      Bagaimana cara pengaplikasian The Writer Technique, Generalizing, Making Inference, Summarring, Underlining, dan Taking Note pada pembelajaran?











CHAPTER II
INTRODUCTION
A.    THE WRITER TECHNIQUE
Teknik menulis adalah memes(gagasan, perasaan, ataupun perilaku). Teknik menulis berkembang dari waktu ke waktu sebagai solusi terbaik dari para penulis untuk masalah umum penulisan.
Teknik menulis secara umum yang dapat dipakai untuk membuat sebuah tulisan yaitu:
·          Menentukan Jenis Tulisan
·         Memertimbangkan Pembaca
·         Berorientasi pada Publikasi
·         Menentukan Tema dan Mencari Ide Tulisan
·         Mengembangkan Ide
·         Memerhatikan Unsur-Unsur Tulisan
·         Menciptakan Gaya Tulisan
·         Menguasai EyD
·         Melakukan Swasunting
1.      LIMA DASAR UNTUK MENJADI PENULIS BERKUALITAS
·         Budayakan Membaca
·         Manajemen Waktu
·         Sering Bersosialisasi dan Berdiskusi
·         Olahraga Mental
·         Bukan Cuma Praktek
2.      TUJUAN MENULIS
·         Untuk memeberikan suatu informasi
·          Untuk meyakinkan atau mendesak
·          Untuk menghibur atau menyenangkan
·          Untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat
3.      RAGAM TULISAN
·         Deskripsi (perian).
·         Eksposisi (paparan).
·         Argumentasi(bahasan)
·         Narasi (kisahan).
·         Persuasi.





4.      Bagaimana teknik menulis akan mengubah tulisan Anda, membaca anda, dan apresiasi Anda
Mari kita menjadi jelas tentang sesuatu: teknik menulis yang baik akan mengubah cara Anda menulis. Itulah hasil yang kita inginkan. Tapi kita juga harus mempertimbangkan cara proses pembelajaran. Pendekatan teknik menulis memiliki keunggulan kuat:
·         Anda fokus pada teknik penulisan, daripada ucapan(say), tata bahasa, yang membuat pembelajaran lebih menarik.
·         Anda mulai untuk meningkatkan langsung - hanya dengan memilih teknik untuk bekerja
·         Anda belajar dari contoh-contoh inspiratif, bukan aturan abstrak.
·         Anda melihat bagaimana penulis terbaik mencapai karya terbaik mereka, yang memotivasi.
·         Anda mulai melihat apa yang terjadi di bawah permukaan penulisan yang baik - rahasia di balik itu -yang berguna


Sekarang itu hanya sebagian daftar dan hanya menyangkut menulis. Tetapi kenyataannya adalah bahwa teknik menulis juga membantu Anda mengembangkan apresiasi yang mendalam untuk membaca. Setelah Anda dapat pergi di bawah permukaan teks apapun, apresiasi Anda itu akan berjalan ke atas untuk selamanya menulis - termasuk karya-karya terbaik. Saya percaya pemahaman tentang teknik menulis yang terbaik tidak hanya akan mengubah tulisan Anda. Ini akan mengubah hidup Anda
B.     GENERALIZING 
generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki. Dengan begitu, hukum yang disimpulkan dari fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki, oleh karena itu, hukum yang dihasilkan oleh penalaran generalisasi tidak pernah sampai kepada kebenaran pasti tetapi hanya sampai kepada kebenaran kemungkinan besar. 
Contoh:  ada beberapa fenomena, yaitu]: 
·         Hamid adalah mahasiswa tarbiyah….jujur
·         Munir adalah mahasiswa tarbiyah….jujur
·         Nurul adalah mahasiswa tarbiyah….jujur
·         Faizin adalah mahasiswa tarbiyah….jujur
Jika disimpulkan bahwa semua mahasiswa tarbiyah itu jujur maka kebenaran kesimpulan ini hanya mempunyai kebenaran kemungkinan besar (probabilitas).
1.      MACAM-MACAM GENERALISASI
a.       Generalisasi  Sempurna
b.      Generalisasi Sebagian
2.      SYARAT-SYARAT GENERALISASI

Generalisasi yang sebenarnya harus memenuhi tiga syarat sebagai berikut:

a.       Generalisasi harus tidak terbatas pada numerik. Artinya, generalisasi tidak boleh terikat dengan kepada jumlah tertentu. Kalau dikatakan bahwa ” semua A adalah B ”, maka proposisi itu harus benar, berapa pun jumlah A. Proposisi itu berlaku untuk setiap dan semua subyek yang memenuhi kondisi A.
b.       Generalisasi harus tidak terbatas secara spasio-temporal, artinya, tidak boleh terbatas pada ruang dan waktu. Jadi harus berlaku di mana saja dan kapan saja.
c.       Generalisasi harus dapat dijadikan dasar pengandaian. Yang dimaksud dengan ’dasar pengandaian’ di sini ialah: dasar dari yang disebut ”contrary-to-facts conditionals” atau ”unfulfilled conditionals”.
C.    MAKING INFERENCES
Kesimpulan adalah suatu proposisi (kalimat yang disampaikan) yang diambil dari beberapa premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan inferensi (yang berlaku). Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan. Dengan kata lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu pembicaraan.
1.      Cara membuat kesimpulan
·         Apabila anda menulis tentang suatu persoalan, maka kesimpulannya ialah jawaban.
·         Apabila anda menulis tentang suatu masalah, (misalnya pembicaraan), maka kesimpulan yang harus anda capai ialah suatu rancangan tindakan.
·         Apabila anda menulis tentang suatu pemerihalan, yakni perbincangan tentang suatu perwujudan, maka kesimpulannya ialah suatu generalisasi tehadap apa yang telah diperihalkan.
2.      Cara Menarik Kesimpulan
Ada tiga macam cara untuk menarik kesimpulan dalam paragraf induktif, yaitu generalisasi, analogi, dan sebab akibat.
a.       Kesimpulan Generalisasi
Generalisasi merupakan pola pengembangan sebuah paragraf yang dibentuk melalui penarikan sebuah gagasan atau simpulan umum berdasarkan perihal atau kejadian.
Contoh:
Dua hari berturut-turut ayam-ayam milik Pak Dadi ditemukan mati. Kemudian, seorang peternak juga melaporkan bahwa ayam-ayam di peternakannya juga banyak yang mati. Semua peduduk kampung, terutama para peternak resah. Ada yang menduga karena ayam-ayam mengalami keracunan. Bahkan ada yang menduga jika dikarenakan perubahan cuaca. Sehari kemudian, petugas dari Dinas pertanian

Simpulan generalisasi tersebut ditandai dengan memberikan pernyataan yang bersifat khusus untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dapat diketahui bahwa pikiran utama atau kesimpulan paragraf tersebut ditandai dengan kata dengan demikian.
b.      Kesimpulan Analogi
Analogi merupakan perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi masih memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal yang dibandingkan. Dua hal yang dibandingkan tersebut berbeda, tetapi memiliki banyak persamaan. Berdasarkan banyak kesamaan tersebut, ditariklah suatu kesimpulan.
Contoh :
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya ? Begitu pula bila menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung yaitu banyak rintangan untuk mencapai puncaknya.
c.       Kesimpulan Sebab-akibat
Pengembangan sebuah paragraf dapat pula menggunakan sebab akibat. Sebab dapat bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Akan tetapi, sebab akibat ini dapat juga terbalik, akibat yang menjadi gagasan utamanya dan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.
D.    SUMMARIZING
Summary adalah teknik yang digunakan konselor untuk menyimpulkan atau ringkasan mengenai berbagai apa yang telah dikemukakan klien pada proses komunikasi konseling. Summary merupakan suatu ide-ide pokok yang dibicarakan kemudian dikristalkan dan disummarikan.
1.      Tujuan Summary
·         Menyatukan berbagai unsur-unsur dalam pesan klien.
·         Mengidentifikasi tema-tema umum, yang baru jelas setelah beberapa pesan dikemukakan atau setelah beberapa kali proses konseling..      
·         Untuk mengarahkan pembicaraan klien.
·          Mencegah langkah yang terburu-buru dalam suatu sesi konseling.
·          Mereview kemajuan yang diperoeh selama satu ata beberapa kali wawancara.
2.      Jenis-jenis Summary
a.       Summary Bagian
Merupakan kesimpulan yang dibuat saat percakapan klien dan konselor yang dipandang penting. Untuk kesimpulan tersebut didahului kata-kata pendahuluan seperti untuk sementara ini…, sampai saat ini…, sejauh ini…, selama ini…, dsb.
Contoh :
Klien        : “Begini Bu, akhir-akhir ini banyak teman yang mengecewakan saya, ada yang tiba-tiba marah tanpa alsan yang jelas, ada yang tiba-tiba menjelekan saya. Saya jadi merasa terganggu, selain menjadi beban pikiran saya, saya juga jadi tidak bisa berkonsentrasi belajar dan akibatnya nilai-nilai saya turun drastis”.
Konselor  : “Sejauh ini dari pembicaraan kita dapat saya simpulkan bahwa kita yelah membahas masalah yang Anda hadapi yaitu masalah soal teman yang mengecewakan Anda dan masalah mengenai konsentrasi belajar Anda yang terganggu. Sekarang marilah kita cari cara-cara yang dapat membantu Anda mengatasi masalah tersebut”. (Summary Bagian)
b.       Summary Akhir/Keseluruhan
Merupakan kesimpulan yang dibuat pada akhir komunikasi konseling sebagaai kesimpulan keseluruhan pembicaraan. Bentuk kesimpulan akhir didahului oleh kata-kata pendahuluan seperti sebagai kesimpulan akhir…, sebagai puncak pembicaraan…, sebagai penutup pembicaraan kita…, dari awal hingga akhir pembicaraan kita…, dsb.
Contoh:
Klien        : “Begini Bu, akhir-akhir ini banyak teman yang mengecewakan saya, ada yang tiba-tiba marah tanpa alasan yang jelas, ada yang tiba-tiba menjelekan saya. Saya jadi merasa terganggu, selain menjadi beban pikiran saya, saya juga jadi tidak bisa berkonsentrasi belajar dan akibatnya nilai-nilai saya turun drastis”.
Konselor: “Sebagai kesimplulan akhir dari pembicaraan kita tadi dapat Ibu kemukakan bahwa Anda mempunyai kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajar”. (Summary Akhir/keseluruhan)
Secara singkat dan dalam garis besar, konselor merumuskan apa yang telah dikatakan. Mengenai isi terdapat empat kemungkinan berikut ini:
·         Pikiran dan gagasan yang telah dikemukakan oleh konseli sampai sekarang
·         Sejumlah perasaan yang telah diungkapkan oleh konseli sampai sekarang
·         Inti pembicaraan yang telaah diungkapkan oleh konseli sampaai sekarang
·         Inti pembicaraan selama wawancara ( ringkasan pada akhir wawancara )
E.     UNDERLINING
Garis Bawah (underline) adalah karakter yang awalnya ada dalam mesin ketik dan bertujuan memberi garis yang berada di bawah teks tulisan. Biasanya dalam Microsoft Word huruf U dengan garis di bawahnya. Teks yang bergaris bawah menandakan bahwa teks tersebut mempunyai arti penting dari teks normal yang lain.
1.      Aturan untuk menggarisbawahi
Dalam waktu ketika pengolah kata yang mudah memungkinkan untuk gaya jenis huruf seperti miring untuk dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam teks , pentingnya digarisbawahi ( atau menggarisbawahi ) teks telah sangat berkurang . Teks digarisbawahi sering digunakan di tengah-tengah kalimat tanpa pandang bulu sebagai cara memberikan penekanan , kadang-kadang di samping berlebihan untuk huruf miring dan tebal . Bahkan ketika individu cerdas mencoba untuk menggunakan garis bawah dengan benar , dia sering berakhir menerapkan atribut untuk sebuah kata atau frase yang tidak memerlukan garis bawah.
2.      Kapan untuk menggarisbawahi
Pada kenyataannya , aturan menggarisbawahi kata-kata dan frase yang sangat sedikit . Mirip dengan huruf miring dan huruf tebal , menggarisbawahi teks digunakan terutama untuk :
·         Atur judul yang tepat selain teks biasa
·         Bawa pentingnya nama kendaraan
·         Memperjelas kata asing
·         Menggambar penekanan
·         Surat referensi dan angka di luar konteks
3.      Judul
Seperti yang kebanyakan siswa sekolah ketahui, judul karya seni, menulis atau komunikasi harus selalu digarisbawahi. Meskipun garis bawah saat ini sedang dihapus oleh teks miring, banyak guru dan dosen masih lebih suka garis bawah.
Judul untuk menggarisbawahi (atau huruf miring) meliputi:
·         judul Buku 1984
·         Majalah dan judul jurnal The Journal AMA
·         Drama Siapa Takut Virginia Woolf
·         Opera Carmen
·         Panjang (terutama epik) puisi Paradise Lost
·         potongan musik Panjang (ketika dirujuk dalam tulisan) Nutcracker Suite
·          Film The Godfather
·         Pertunjukkan televisi Sex and the City
·         Program Radio The Howard Stern Show
·         Potongan seni dan patung David
·         Pamflet Perubahan Terbaru di Hukum Medicare
·         pidato terkenal I Have a Dream
Dimana aturan ini menjadi sulit adalah dalam rincian:
·         Judul karya suci panjang (seperti Alkitab) tidak menggarisbawahi (atau dicetak miring) atau buku-buku mereka masing-masing seperti Genesis.
·         Episode acara televisi, cerita pendek, dan karya agama tidak menggarisbawahi (atau dicetak miring).
·         Beberapa surat kabar menolak untuk menggarisbawahi "yang" di nama mereka, atau bahkan kota asal. Hal ini tergantung sepenuhnya pada preferensi kertas.
4.      Nama Kendaraan
Nama-nama kendaraan terkenal dapat dicetak miring. Sebagai contoh:
·         Nama-nama kapal (dengan pengecualian penunjukan HMS, RMS, atau USS) USS Ronald Reagan
·         angkutan Ruang Challenger
·         Kereta Orient Express
·         pesawat terkenal The Wright Flyer
Di sisi lain, maskapai penerbangan, nama-nama merek kendaraan seperti Dodge Charger, dan jenis kendaraan tidak digarisbawahi.
5.      Kata-kata asing
Kata-kata asing dan asing sering digarisbawahi untuk membedakan mereka dari teks bahasa Inggris yang mengelilingi mereka. Bahkan kata-kata yang umum digunakan seperti et cetera atau bon voyage dapat digarisbawahi dalam teks. (Namun, dll tidak digarisbawahi.)
Garis bawahi kata-kata yang onomatopoetic (berdiri di untuk suara) seperti:
·         Kerrow
·         Kerplunk
·         Grr
·         Bzzzz
Kata-kata ini mungkin terlihat baik pada mereka sendiri, tetapi tidak ada salahnya untuk membedakan mereka dari kata lain. Jadi, kata-kata ini biasanya dicetak miring di hari ini dan usia.
6.      Tekanan
Kebutuhan untuk menekankan kata adalah salah satu alasan paling umum untuk menggarisbawahi. Gaya jenis lain, seperti huruf tebal dan miring, digunakan juga. Sebagai contoh:
·         Jika kata tertentu atau frase dalam sepotong teks harus ditekankan, terutama ketika sepotong teks untuk dibaca dengan suara keras.
·         Untuk membuat sebuah kata atau frase tampaknya menuduh di alam, seperti dalam "Anda masalah nyata di sini, buster!"
Untuk menggarisbawahi sesuatu dalam tulisan yang sangat penting: ". Buku tidak ditempatkan di lantai" menggarisbawahi memberi kata sedikit lebih berat.
Contoh lainnya
Di sisi lain, maskapai penerbangan, nama-nama merek kendaraan seperti Dodge Charger, dan jenis kendaraan tidak digarisbawahi.
Garis bawahi kata-kata yang perlu dipisahkan dari kata-kata di sekitar mereka. Sebagai contoh:
·         Kata-kata yang disebut sebagai kata-kata (seperti kata "kata")
·         Nomor atau surat disebut keluar dari konteks (1 dan a )
·         Definisi (kebodohan didefinisikan sebagai ...)
Jika Anda sudah menguasai semua ini, Anda akan menggarisbawahi persis seperti garis bawah ini dimaksudkan untuk digunakan-tidak lebih dan tidak kurang.
F.     TAKING NOTE
Taking note adalah mencatat suatu informasi yang perlu dicatat, entah pada saat pelajaran di kelas, kuliah, seminar, dan sebagainya. Taking Note  itu sudah menjadi bagian dari hidup kita sebagai manusia beradab. taking Note memang sangat penting untuk "mengikat" informasi agar ia tidak "hilang". Anda tinggal menuliskan semua yang dikatakan/dibacakan oleh pemberi materi ke dalam buku catatan Anda?
1.      CIRI-CIRI NOTE-TAKING YANG BAIK
·         Proses Note-taking dilakukan dengan perhatian & pemahaman penuh terhadap informasi yang dicatat.
·         Catatan hasil Note-taking berfungsi sebagai Pemicu Memori sehingga informasi bisa di-recall (diingat kembali) dengan mudah tanpa perlu susah payah.
2.      Tujuan membuat catatan:
·         menangkap ide selama mengikuti perkuliahan/diskusi;
·         membantu mempelajari materi yang telah kita tulis.
3.      Catatan yang efektif dan efisien:
·         menyeluruh (thorough)
·         singkat/ringkas (concise)
·          dapat dilihat/tulisan jelas (visible)
·         menggambarkan hubungan yang jelas(clear connections)
·         dapat dibaca (legible handwriting)
·         menggunakan simbol dan singkatan (symbols and abbreviations)
Catatan bukan hanya merekam kata-kata dosen selama perkuliahan secara sederhana tetapi mencatat merupakan proses mendengar aktif, proses mental, dan perekaman secara manual yang semuanya dapat merangsang pikiran dan memperkuat ingatan.
4.      Metode Mencatat Ada beberapa metode mencatat, yaitu:
·         the cornell systemthe cornell system : membagi kertas dengan menggambar garis vertikal dua inci margin kiri. Sisi kiri berisi keyword, komentar, pertanyaan, atau contoh. Sisi kanan berisi catatan secara lebih terperinci. Sedangkan pada bagian bawah digunakan untuk menulis rangkuman.
·         outlining : digunakan untuk perkuliahan yang terorganisasi dengan baik (well-organized); menggunakan heading, subheading, diikuti dengan materi yang diringkas; hasil akan lebih rapi, mudah diikuti dan memberikan gambaran informasi yang jelas.
·         summary method : membuat rangkuman dari suatu materi kuliah/lainnya; harus bisa menentukan mana yang penting dan bisa menghubungkan informasi yang dirangkum dengan materi yang disampaikan; efektif digunakan untuk kuliah yang tidak terorganisasi dengan baik.
·         concepts map: membuat peta pikiran untuk memberikan gambaran visual bagaimana sebuah gagasan dihubungkan dengan gagasan yang lain; efektif untuk dilakukan setelah perkuliahan untuk membuat catatan lebih bersifat visual.
·         mind-mapmind maps : menentukan gagasan utama, membuat hubungan antarbagian agar lebih jelas, mempermudah untuk mengingat, dibuat secara terpola.
·         fishbone-diagram : permasalahan atau hasil ditulis di bagian kepala ikan, kenali faktor utama dan hubungkan seperti tulang rusuk sampai bagian belakang ikan, uraikan faktor utama tadi secara lebih detail.


CHAPTER III
CLOSING
A.    Conclusion
Extensive Reading dapat diterapkan untuk membaca teks academic dengan beberapa modifikasi atau cara yang telah kita pelajari pada makalah yang sudah dibahas sebelumnya yaitu The Writer Technique, Generalizing, Making Inference, Summarring, Underlining, dan Taking Note. Dalam mempelajari hal tersebut yang telah dibahas harus mempunyai cara dan teknik untuk mendorong siswa membaca setiap hari. Dalam pembelajaran tersebut sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan membaca dan berbicara. Dan mampu menuangkan ide-ide yang bagus.

0 Response to "Makalah Extensive Reading The Writer Technique, Generalizing, Making Inference, Summarizing, Underlining, and Taking Note"

Post a Comment